Friday, July 18, 2014

World on Fire

Menyaksikan televisi, sosial media, koran semua berisi tragedi-tragedi dan korban keganasan ambisi manusia. Invasi di Gaza dan MH17 yang di tembak jatuh keduanya korban ambisi orang-orang haus kekuasaan.

Nggak satu pun warga sipil yang punya kepentingan dan mau jadi korban politik ini. Begitu banyak nyawa terbuang akibat ambisi, invasi dan politik.

Mengerikan karena banyak orang tidak berdosa jadi korban konflik politik. Mengerikan karena sebenarnya mereka cuma mau hidup bernapas makan dan membesarkan keluarganya dengan aman seumur hidupnya.



Saat orang yang salah memegang kekuasaan semua hal yang mengerikan jadi mungkin. Jadi kenyataan. Harusnya manusia bisa melihat dan berpikir lagi saat orang-orang haus kekuasaan ini mau berkuasa. Dan bukannya malah bangga ada di sisi mereka membela mereka mati-matian. Bahkan orang-orang tanpa dosa tadi ikut ikutan ambisius. Lihat dan pikir.

Saat sebelum berkuasa orang ini seperti apa? Nothing to lose kah? Menghalalkan segala cara kah demi kepentingan dia dan segelintir orang? Ada kasih tidak dalam hidupnya? Lihat track record nya. Sejarah hidupnya. Jadi jangan buta akan ambisi juga. Apa tujuan dia berkuasa? Yakin dia peduli dengan kita dan segala pelik permasalahan negara kita? Apa yang sudah dia lakukan untuk orang banyak? Adakah kegiatan sosial nya yang membuat perbedaan dalam hidup orang banyak? Sabarkah dia? Mau kah dia melayani kepentingan orang banyak? Pikir lagi.

Gue percaya orang yang memiliki cinta kasih dalam hidupnya dan orang yang memiliki seseorang yang menemani dan mencintai mereka setiap hari, akan berpikir dua kali untuk melakukan hal buruk. Mereka akan sangat menyayangkan seandainya sesuatu terjadi di keluarga mereka. Sounds like insurance campaign. But it's true. Think about your family first before u do stupid things. Bahkan ada yang pernah tanya ke Mother Teresa; "what would you do to promote world peace?" Dia bilang ; "Go home and love your family". Nah make sure your new leader itu punya keluarga yang dicintai nya. Sehingga dia akan mikir beribu-ribu kali saat dia akan bertindak menyerukan "perang!".

Kita tidak perlu pemimpin haus kekuasaan dan ambisius. Kita perlu pemimpin yang melayani, yang melindungi hidup orang banyak, yang mencintai perdamaian dan menghindari konflik. Kita perlu damai. Kita perlu cinta kasih. World is already on fire. We need someone who can give us protection. A safe home.

No comments: